Selasa, 21 Juni 2016

Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi

A.    Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli. Ayat tentang gempa bumi terdapat pada surah Al-Zalzalah ayat 1-8 yang artinya :
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun,  niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)

B.     Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C.     Jenis – Jenis Gempa Bumi
Ada tiga jenis gempa bumi yang dapat dibedakan dilihat menurut terjadinya.
1.
Gempa vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung berapi merupakan peristiwa gempa bumi yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan sesaat adanya erupsi atau letusan gunung berapi dan getarannya sangat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Menurut penelitian, gempa vulkanik terjadi hanya 7% dari seluruh gempa bumi yang pernah terjadi di muka bumi.Contohnya antara lain adalah gempa Gunung Merapi* di Jawa Tengah, gempa Gunung Una-Una di Tomini Sulawesi Tengah dan gempa Gunung Pericutin.



2.
Gempa Tektonik

Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lapisan-lapisan batuan. Tiap-tiap lapisan memiliki kekerasan dan masa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi yang yang terdiri lempeng lempeng tektonik mengalami pergeseran satu sama lain akibat arus konveksi yang terjadi dalam bumi.
Pergeseran ini kian hari menimbulkan pengumpulan energi stress yang sewaktu-waktu akan lepas.Pergeseran lempeng terdiri dari tiga tipe, pergeseran mendatar yang mengakibatkan terjadinya patahan mendatar, pergeseran menunjam yaitu salah satu lempeng menyusup ke lempeng lainnya (subduksi), sehingga menciptakan lembah atau cekungan bumi dan pergeseran tumbukan antar lempeng yang akan menciptakan gunung atau bukit baru. Peristiwa pelepasan energi pada pergeseran lempengan inilah yang disebut gempa tektonik.


3.
Gempa reruntuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung yang terjadi dan memiliki energi potensial yang besar ketika jatuh atau runtuh akan membuat bergetarnya permukaan bumi. Inilah yang disebut gempa runtuhan.


4.
Gempa Jatuhan

Seperti kita ketahui bumi merupakan salah satu planet bumi yang ada dalam susunan tata surya. Setiap hari bumi menerima hantaman meteor atau benda langit lain. Namun ketika menerima meteor atau benda langit lain yang besar bumi akan bergetar. Bergetar permukaan bumi disebabkan jatuhnya benda langit inilah yang disebut gempa bumi jatuhan

Dari keempat jenis gempa itu, jenis Gempa Bumi Jatuhan jarang sekali terjadi di muka bumi, sehingga para ahli kerap mengabaikan untuk memasukkan jenis gempa bumi jatuhan dalam pembahasan gempa bumi. Sebaliknya, gempa bumi tetonik merupakan gempa bumi yang paling sering terjadi dan paling berbahaya menimbulkan korban fisik dan manusia
Gempa bumi tektonik memiliki getaran paling dahsyat. Getarannya mengakibatkan patahnya lapisan permukaan bumi. Akibatnya permukaan tanah menjadi terbelah, jalan raya, rumah, jembatan serta bangunan fisik lain menjadi rusak dan hancur, bahkan menimbulkan korban jiwa manusia yang tidak sedikit
Gempa tektonik kebanyakan terjadi di daerah subduksi yaitu daerah dimana terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyusup atau menunjam ke lempeng tektonik lainya Di daerah subduksi ini dapat terjadi gempa gempa dangkal , sedang dan dalam..

Pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi disebut dengan hiposentrum. Sedangkan lokasi di permukaan bumi yang terletak tegak lurus dari hiposentrum dikenali sebagai 'epicenter' atau epicentrum. Semakin dangkal hiposentrum gempa bumi semakin besar potensi kerusakan. Gempa bumi merambat dengan cepat ke segala arah dan menimbulkan kerusakan namun pada episentrum inilah kerusakan paling parah terjadi.

Gempa bumi dapat dibedakan menurut kedalam hiposentrum yaitu gempa bumi dangkal, gempa bumi sedang dan gempa bumi dalam.

Menurut lokasinya, gempa bumi dibedakan menjadi dua: gempa bumi daratan dan gempa bumi lautan.
a.
Gempa bumi daratan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada di daratan
b.
Gempa bumi lautan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada di lautan. Pada gempa lautan inilah yang kerap menimbulkan tsunami karena mengakibatkan bergeraknya air laut sehingga menimbulkan potensi ketinggian gelombang laut yang pada akhirnya menerjang pantai atau pelabuhan terdekat.

E.     Proses Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Proses terjadinya gempa bumi tersebut kira-kira adalah sebagai berikut:
Gambar Proses Terjadinya Gempa Bumi


Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi) akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi energi di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves). Nah, di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.

Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada akhir tahun 2004, yaitu di lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar