A. Metode Seismik
Geofisika
merupakan ilmu yang mempelajari sifat fisik dari bawah permukaan bumi
berdasarkan penerapan ilmu fisika. Aplikasi dari Geofisika banyak digunakan
untuk investigasi keadaan bawah tanah seperti hidrokarbon dan air, serta
untuk proses pembangunan insfrastruktur seperti terowongan, jalan raya,rumah
dan bendungan. Salah satu metode geofisika yang sering digunakan terutama dalam
perminyakan yaitu metode seismik. Metode ini memanfaatkan penjalaran gelombang
seismik ke dalam permukaan bumi untuk mengetahui kondisi bawah permukaan
bumi. Metode seismik dapat mengidentifikasi kondisi bawah permukaan bumi secara
luas sehingga metode ini sangat efesien dan efektif dibandingan dengan metode
yang lainya seperti metode pengeboran.
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang
didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik
(suara) yang dimasukkan ke dalam
tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan
tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang
tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun
1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak
seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik,
yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah
ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa
jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk
be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari
sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas
antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho. Pemakaian awal
observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun
1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk
membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi
merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode
ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
B. Macam
Metode Seismik
Metode seismik terbagi menjadi dua macam yaitu seismik
refleksi (pantul) dan seismik refraksi (bias) namun untuk eksplorasi
minyak dan gas metose seismik yang sering digunakan seismik refleksi karena
dapat mengetahui kondisi permukaan hingga dalam. Metode ini memiliki tiga
tahapan yaitu : akuisisi, pengolahan data dan interpretasi, ketiga tahapan
tersebut sangat penting dalam menerapkan metode seismik dan saling berhubungan.
Akuisisi merupakan tahap awal pengambilan data di lapangan, data yang diperoleh
dari lapangan berupa field tape akan melalui beberapa proses seperti filtering,
dekonvolusi, koreksi statik analisa kecepatan sehingga menghasilkan penampang
seismik yang baik.
·
Metode
Seismik Refraksi
Metode seismik refraksi merupakan salah satu
metode geofisika untuk mengetahui penampang struktur bawah permukaan, merupakan
salah satu metode untuk memberikan tambahan informasi yang diharapkan dapat
menunjang penelitian lainnya. Metode ini mencoba menentukan kecepatan gelombang
seismik yang menjalar di bawah permukaan. Metode seismik refraksi didasarkan
pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis
tertentu yaitu bila dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang
batas yang memisahkan suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya yang
mempunyai kecepatan gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah
karakteristik waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone.
Gambar 1:. prinsip seismik refraksi.
Seismik refraksi
dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk menjalar pada
batuan dari posisi sumber seismik (seismic source) menuju penerima (receiver)
pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah
usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga data yang dibutuhkan
hanya data first break saja. Gelombang yang datang setelah first
break diabaikan karena gelombang seismik refraksi merambat paling
cepat dibandingkan dengan gelombang lainnya kecuali pada jarak offset yang
relatif dekat sehingga yang dibutuhkan adalah waktu pertama kali gelombang
diterima oleh setiap geophone.
Parameter jarak (offset) dan waktu
penjalaran gelombang dihubungkan dengan cepat rambat gelombang dalam medium.
Besarnya kecepatan rambat gelombang tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada dalam material yang dikenal sebagai parameter
elastisitas.
Kaitannya dengan
prinsip-prinsip dalam metode seismik, Metode seismik refraksi menerapkan waktu
tiba pertama gelombangdalam perhitungannya. Gelombang P memiliki kecepatan
lebih besar dibandingkan dengan kecepatan gelombang S sehingga waktu datang
gelombang P yang digunakan dalam perhitungan. Gelombang seismik refraksi yang
dapat terekam oleh receiver pada permukaan bumi hanyalah
gelombang seismik refraksi yang merambat pada batas antar lapisan batuan. Hal
ini hanya dapat terjadi jika sudut datang merupakan sudut kritis atau ketika
sudut bias tegak lurus dengan garis normal (r = 900 sehingga
sin r = 1). Dan hal ini sesuai dengan asumsi diawal bahwa kecepatan lapisan
dibawah interface lebih besar dibandingkan dengan kecepatan di
atas interface.
·
Metode
Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi merupakan salah satu
metode geofisika yang menggunakan gelombang akustik untuk mengetahui keadaan
bawah permukaan bumi. Gelombang seismik yang digunakan berasal dari sumber
getaran ( berupa dinamit,vibrator,palu hammer) yang melewati bawah permukaan
kemudian di pantulkan oleh bidang batas batuan sehingga dapat diterima
oleh receiver(geophone dan hydrophone).
Setiap bidang batas batuan memiliki impedensi akustik yang berbeda beda.
Penjalaran gelombang
seismik yang melewati bawah permukaan akan menggukanan beberapa prinsip fisika
yaitu
Ø Hukum
snellius yaitu gelomban yang melewati suatu medium akan dipantulkan dan
dibiaskan seperti pada gambar 2. P merupakan gelombang datang yang melewati
suatu medium yang dipantul dan di biaskan, dari peristiwa tersebut dapat dibuat
persamaan
Gambar
2 : Gelombang P yang melewati suatu medium
(Jan
van der Kruk,2005)
Ø Prinsip
Fermat yaitu penjalaran suatu gelombang dari suatu titik ke titik lain akan
mencari waktu minimumnya
Ø Prinsip
Huygens setiap titik yang dilalui gelombang maka akan menjadi sumber gelombang
baru.
Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan
dengan metode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan
lain-lain. Namun metode seismik refleksi adalah yang paling mudah memberikan
informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan
dikarenakan data-data yang diperoleh lebih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi
atas tiga tahapan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data
seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan dengan
pengumpulan data sejak survey pendahuluan dengan survey detail.
2. Pengolahan data
seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data rekaman di
lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi.
3. Interpretasi data
seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan waktu, dan
plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada
peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah
permukaan.
Metode seismik refleksi mengukur waktu yang
diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh
batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu
geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka
tebing atau jurang.Metode seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan
Explorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur
lapisan tanah.
Gambar 3: ilustrasi metode seismik reflaksi
Seismik refleksi hanya mengamati gelombang
pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat
dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang
Stoneley, dan Gelombang Love.
Kegiatan teknis utama dalam eksplorasi seismik
meliputi :
1.
Topografi / navigasi
2.
Seismic drilling
3.
Recording
Tidak ada komentar:
Posting Komentar