A. Geofisika Lingkungan
Hidup di era industri dan globalisasi dengan berbagai
suguhan teknologi canggih yang menjamin kenyamanan hidup tidak seharusnya
membuat kita lupa terhadap lingkungan. Eksplorasi SDA dan lingkungan
merupakan dua sisi berbeda yang sulit untuk berjalan secara bersamaan.
Egoisme manusia mencari SDA sebanyak – banyaknya tanpa memikirkan dampak
negatif terhadap lingkungan dan alam yang telah menyediakan SDA yang
berlimpah.
Kegiatan eksplorasi biasanya berlangsung selama berbulan -
bulan sampai menemukan SDA yang akhirnya akan di eksploitasi. Selama
proses eksplorasi dan eksploitasi akan banyak lahan yang dibebaskan (
digundulkan ) untuk pemasangan alat – alat berat ataupun pembangunan
gedung – gedung baru. Apabila daerahnya berada di tengah hutan, mau tidak
mau pohon – pohon akan ditebang dan bukit – bukit diratakan. Itu semua memang sudah
menjadi prosedur perusahaan – perusahaan besar untuk mencapai keuntungan
yang maksimal.
Pada dasarnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi memerlukan
suatu hal untuk meminimalisir dampak kerusakan alam yang dihasilkan.
Karena sudah semestinya sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari SDA
digunakan untuk memperbaiki kondisi alam di daerah ekplorasi dan
eksploitasi. Itu merupakan sedikit wujud dari rasa terimakasih kita kepada
alam yang menyimpan banyak SDA yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kini sudah banyak ilmu yang mempelajari bagaimana mencegah
ataupun mengatasi dampak dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Pada
dasarnya memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Namun apa salahnya
kita memperbaiki yang sudah terjadi agar kedepannya menjadi lebih baik dan
lebih teratur. Suatu ilmu yang mempelajari bagaimana agar kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi tidak banyak membuat dampak negatif
terhadap lingkungan. Geofisika lingkungan mencoba untuk mengurangi dampak
tersebut.
Mempelajari geofisika lingkungan merupakan wujud dari
kepedulian terhadap lingkungan hidup kita. Karena kita memang tidak bisa
memungkiri bahwa sumber daya alam yang melimpah akan menghasilkan
keuntungan yang berlimpah pula. Namun kita coba kurangi egoisnya kita dan
memikirkan bagaimana caranya agar alam menerima feed backyang setimpal dengan
apa yang telah diambil dari eksplorasi dan eksploitasi. Ketika
memang sudah terjadi kerusakan alam, geofisika lingkungan juga dapat
mengetahui cara yang paling efisien untuk mengurangi dampak negatifnya.
Bukan berarti menghilangkan dampak negatifnya, namun lebih tepatnya
mencari solusi dari kerusakan alam yang ditimbulkan.
Gambar diatas merupakan definisi dari geofisika lingkungan.
Yaitu bagaimana rasa kepedulian terhadap alam medasari semua kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi. Agar terjadi keseimbangan antara keuntungan
yang diperoleh dengan kelestarian alam. Tujuan real dari pembelajaran
geofisika lingkungan adalah demi masa depan bumi yang baik dan
bertahannya sumber daya alam sampai ke generasi berikutnya. Agar manusia
tidak terlalu egois mengeruk kekayaan alam demi keuntungan materi
semata.
Untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang sudah
terlanjur menghancurkan alam secara besar – besaran mungkin kita bisa
lakukan reboisasi dan pelacakan sebaran limbahnya agar tidak mengganggu
makhluk hidup di sekitarnya. Untuk eksplorasi dan eksploitasi kedepannya
diharapkan untuk memikirkan kelestarian alam dan merencanakan
kegiatan pemulihan daerah eksplorasi berdasarkan prinspip geofisika
lingkungan. Semoga kita semua bisa merasakan manfaat dari alam sekaligus
memberikan manfaat kembali untuk alam sebagai penyedia SDA.
Dari pembahasan di atas (geografi lingkungan) adapun
ayat yang tentang bagaimana untuk melestarikan lingkungan:
Artinya
:
“Telah
tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka bumi dan
perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum :
41-42)
Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada
Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah,
manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam
semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan
kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia. Keserakahan dan perlakuan
buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri.
Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan
udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru
merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Islam mengajarkan agar umat
manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam
beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji,
umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila
larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam).
Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi. Tentang
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa dilakukan,
misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu
ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan
air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah
laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak
mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
B. Eksplorasi
Eksplorasi
adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap
mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.
Kegiatan eksplorasi
sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan
mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya
sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi
sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan
penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk
mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan
lingkungan.
Eksplorasi,
disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari
atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah
tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi
minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi
harus direncanakan sebaik - baiknya dengan memperhitungkan untung - ruginya,
efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa
hal sebagai berikut :
·
Pemilihan daerah eksplorasi
·
Studi pendahuluan.
·
Perencanaan eksplorasi dan pembiayaannya.
·
Hasil serta tujuan yang didapatkan dari
seluruh operasi.
Kegiatan eksplorasi
terdiri atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya. Penyelidikan tersebut
adalah :
a.
PENYELIDIKAN GEOLOGI
b.
PENYELIDIKAN GEOKIMIA
Penyelidikan ini
dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam, senyawa kimia dan
unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.
c.
PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan ini
terdiri atas 4 metode yaitu :
·
Metode Geolistrik
·
Metode Seismik
·
Metode Magnet
·
Metode Gaya berat/Gravitasi
d.
PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk
mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi cadangan kasar/minimum
untuk dapat ditambang secara ekonomis.
Tujuan
dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi
dalam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas
dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat
dilakukan pengembangan secara ekonomis.
Kegiatan untuk mengetahui keberadaan endapan bahan
galian dengan menggunakan metode tertentu.
Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di
permukaan.
Mengetahui sebaran bahan galian kearah dalam dan
bentuknya.
Mengetahui besaran dannilai ekonominya (sumber daya
mineral dan cadangan)
Penggunaan atau
pemilihan cara eksplorasi tergantung pada :
Tahap eksplorasi.
Jenis bahan galian.
Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya
C. Eksplotasi
Eksploitasi adalah
usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya
yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
EKSPLOITASI berasal dari bahasa Inggris,
eksploitasi adalah politik pemanfaatan, eksploitasi adalah untuk kepentingan ekonomi
atau kesejahteraan. Ekspolitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan
menggunakan sumber daya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup
manusia.
Eksploitasi sumberdaya
alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam keberlajutan dan ketersedian
sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3) Undang - undang
Dasar 1945 menggariskan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Salah satu asas penting
dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan Indonesia adalah pengutamaan
pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya
dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus
disertai dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara
lain sebagai berikut:
a) Memanfaatkan
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui denganhati-hati dan efisien, misalnya:
air, tanah, dan udara.
b) Menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
c) Mengembangkan
metoda menambang dan memproses yang efisien,serta pendaur-ulangan (recycling)
d) Melaksanakan
etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Eksploitasi alam
terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas.dimasa modern seperti saat
ini kebutuhan manusia akan sumber daya alam sangatlah tinggi. Padahal tanpa
mereka sadari eksploitasi yang mereka lakukan itu telah merusak lingkungan tempat
mereka hidup sendiri. Salah satu faktor yang mendorong eksploitasi ini terjadi
adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Selain itu faktor ekonomi
sangatlah berpengaruh penting dalam usaha eksploitasi alam ini. Eksploitasi
alam seperti pertambangan batu kapur di daerah padalarang adalah salah satunya,
kebutuhan akan bahan mentah odol, semen dll. Menjadikan gunung kapur itu
sebagai lahan pengeruk rupiah yang cukup menjanjikan, selain karena faktor
masyarakat sekitar yang menggantungkan kehidupan mereka dari hasil pengolahan
tambang batu kapur tersebut.
D. Metode Pencemaran Lingkungan
Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah
satunya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhanpopulasi manusia yang semakin tinggi
menyebabkan aktifitas ekonomi juga meningkat pesat. Kegiatan
ekonomi/pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang
menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak. Hal tersebut merupakan beban sosial
yang pada akhirnya manusia pula yang akan menanggung biaya pemulihannya.
Dalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997
tentang pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa arah pembangunan jangka
panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada
pembangunan industri yang diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan kimia
dan zat radioaktif.
Disamping menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
masyarakat, industrialisasi juga menimbulkan ekses, antara lain dihasilkannya
limbah yang apabila dibuang ke lingkungan akan dapat mengancam lingkungan hidup
itu sendiri, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Pencemaran
Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau
masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
a. Dampak yang Ditimbulkan Akibat
Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah,
diantaranya:
1.
Pada
kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentananpopulasi yang
terkena. Kromium, berbagai macam pestisida danherbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus)
terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkenaleukemia. Merkuri (air raksa)
dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dankarmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam
kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2.
Pada
Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat
menyebabkanperubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawahpiramida makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman
yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memilikiwaktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
b. Penanganan yang Harus Dilakukan
Ada beberapa langkah penangan untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atauon-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencemaran
Air
Masuknya
limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu
lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan
air bersih. Bagian terbesar yang menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair
dari industri,di samping limbah padat berupa sampah domestik.
a. Sumber-sumber Pencemaran
Air
1.
Limbah
Rumah Tangga
Limbah
rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri,
pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari
selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.
2.
Limbah
Lalu Lintas
Limbah
lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal
tangker.
3.
Limbah
Pertanian
Limbah
pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya
dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah
pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia
yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya.
yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya.
b. Penanggulangan pencemaran air :
Perubahan Perilaku Masyarakat
·
Tindakan
yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
·
Tidak
menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
·
Tidak
menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
·
Tidak
minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan
adalah sebagai berikut:
Ø Proses penanganan primer, yaitu
memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
Ø Proses penanganan sekunder, yaitu
proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis
Ø Proses pengendapan tersier, yaitu
menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau
berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada
komponen yang ingin dihilangkan. Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur
atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor. Adsorbsi, yaitu
menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau. Elektrodialisis,
yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga
listrikOsmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral
dari air. Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan
seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil
akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang
siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng
gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang
mengakibatkan fungsi udara turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas
manusia. Pencemaran udara disebabkan oleh partikel debu,asap kendaraan dan dari
cerobong asap industri dan gas kimia dari industri kimia.
Sumber
pencemaran udara dapat dogolongkan menjadi 2, yaitu :
a. Pencemaran dari sumber bergerak,
misalnya disebabkan oleh emisi dari kendaraan bermotor, terutama bila
pembakaran dalam mesin kendaraan tersebut sudah tidak efisien.
b. Pencemaran dari sumber tidak
bergerak, misalnya asap dari sisa pembakaran pabrik.
Pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai dampak antara
lain:
Gangguan kesehatan
Gangguan kesehatan
·
Debu
dari pabrik (mis : pabrik semen) dapat terhirup manusia dan menimbulkan
penyakit pneumokoniosis/ sesak napas
·
Gas-gas
emisi kendaraan bermotor maupun carobong pabrik (misalnya karbondioksida,
metan, klorofluorokarbon, oksida nitrogen, dsb) akan menimbulkan penipisan
lapisan ozon/ozone depleting.
·
Gas-gas
asam misalnya asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat dapat menimbulkan
terjadinya hujan asam/acid rain.
Pengendalian
Pencemaran Udara
- · Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta mesin kendaraan yang efisien
- · Pengolahan limbah udara di pabrik, misalnya dengan menggunakan alat dust collector yang dapat menangkap debu.
- · Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat pencemar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar